Novel “Berjuta rasanya” adalah salah satu novel karangan Tere-Liye yang paling ingin saya baca. Terbit sebelum novel “Negeri Para Bedebah” jadi masih terbilang baru. Tapi, masalahnya ada sedikit halangan untuk bisa cepat-cepat membaca novel ini.
Rata-rata buku bang Tere ini sangat sulit didapatkan di kota saya. (sekadar informasi, Tere-Liye itu laki-laki. Dulu saya sempat tertipu mengira kalau bang Tere ini perempuan :p)
Rata-rata buku bang Tere ini sangat sulit didapatkan di kota saya. (sekadar informasi, Tere-Liye itu laki-laki. Dulu saya sempat tertipu mengira kalau bang Tere ini perempuan :p)
Kemarin, ketika saya pergi ke toko buku dekat sekolah, ternyata stok-stok novelnya bang Tere juga tinggal 2 yaitu Pukat dan Hafalan Shalat Delisa. Kebetulan saya sudah pernah membaca kedua novel itu, terpaksa gak jadi beli. Nah, ibu pemilik toko buku itu juga suka dengan novel-novelnya bang Tere. Jadi ketika saya tanya-tanya, beliau antusias menjawab. Waktu saya membeli “Kau, Aku dan sepucuk Angpau Merah” juga mendapat diskon sekitar 5/7 Ribu. Lumayan kan? apalagi bisa langsung disampuli juga di sana. Beliau juga sangat ramah, saya ditawari menjadi member kelompok bacanya muehuehue. Ini jadi cerita kemana-mana ya.
Oke balik ke novel berjuta rasanya. Kata ibu pemilik toko, novel berjuta rasanya itu kumpulan cerpen-cerpen. Terdiri dari 15 bagian. Judulnya saja berjuta rasanya, jadi ceritanya seputar jatuh cinta dan patah hati. Saya jadi tambah penasaran untuk segera membaca, sebenarnya bisa pesan lewat online. Tapi sepertinya harus mengumpulkan uang lagi, supaya sekalian bisa beli buku-buku yang lain. Yah, apa daya sepertinya harus menunggu lagi deh. Semoga bisa segera dapat novel Berjuta Rasanya, amin :D
Thanks for visiting my blog.
Merci beaucoup, au revoir :)
0 komentar:
Posting Komentar